Ikut Tradisi Merayakan Hari Pertama Masuk Sekolah Dasar di Jerman

#throwback

Siapa sih yang takut datang di hari pertama masuk sekolah dasar, jika di hari itu dipestakan dan diberi hadiah?

Bye Kindergarten! Hello School!

Di Jerman ada tradisi perayaan hari pertama masuk sekolah dasar yang dinamakan "Einschulung" (masuk sekolah). Tradisi ini merayakan tahapan baru dari kehidupan anak, di mana mereka meninggalkan taman kanak-kanak dan memulai kehidupan sekolah yang sesungguhnya serta merasakan pertama kali pembelajaran akademik.

Tradisi ini juga bertujuan untuk memberi semangat pada anak, mengurangi rasa takut dan khawatir anak, ketika mereka mempunyai tempat baru, mungkin mencari teman baru, memulai rutinitas baru,  terutama memasuki jenjang pendidikan baru.

2 tahun lalu, di bulan Agustus, akhir liburan panjang musim panas, kami ikut merayakan tradisi ini untuk Elio.

Schultüte

Schultüte (“kantong sekolah”) merupakan simbol sekaligus hadiah untuk anak yang memasuki kelas 1. Benda yang berbentuk kerucut besar seperti ice cream cone ini disebut juga Zuckertüte atau “Kantong Gula”. Disebut demikian karena di dalamnya berisi permen, mainan kecil, wecker, keperluan sekolah atau apapun yang bisa membuat si anak senang. Beberapa orang membuat Schultüte sendiri yang disesuaikan dengan selera anaknya, tetapi Schultüte banyak juga dijual di toko-toko.

 Schultüte Star Wars

Schultüte untuk Elio merupakan hasil kreasi seorang teman baik. Saat itu hampir saja kami melewatkan tradisi ini, karena sibuk berlibur di Indonesia dan baru kembali sekitar satu minggu sebelum perayaan Einschulung. Untung seorang sahabat memberi schultüte Star War untuk Elio yang tinggal saya isi dengan barang-barang kesukaan Elio.

Perayaan di Sekolah

Pesta merayakan hari pertama masuk sekolah secara resmi diselenggarakan oleh sekolah. Jadwal perayaannya selalu jatuh pada hari Sabtu. Tujuannya agar seluruh keluarga, papa, mama, adik, kakak, mungkin juga kakek dan nenek, bisa hadir dan ikut mengantar si anak pertama kali melangkahkan kaki ke sekolah.
 
Tampak beberapa keluarga berdatangan menuju sekolah

Cuaca Sabtu pagi saat itu cukup cerah. Sekitar pukul 9.45 kami berjalan menuju sekolah. Kebetulan sekolah dasar Elio berjarak hanya sekitar 100 m dari rumah kami. Di hari itu, anak-anak datang dengan mengenakan pakaian terbaiknya dan menggendong ransel sekolahnya. Tas sekolah ini ikut dibawa walaupun pada hari itu tidak ada acara resmi belajar-mengajar. Tas sekolah ini menjadi simbol untuk memulai hari pertama masuk kelas. Tampak wajah-wajah segar yang bersemangat, berseri-seri dan bangga terutama ketika mereka membawa Schultüte-nya.

Welcoming Ceremony

Sesampai di sekolah, kami dikumpulkan di pendopo sekolah. Anak-anak kelas 1, duduk di barisan terdepan. Sementara kakak-kakak kelas yang akan menyambut mereka duduk di sisi lain bersama guru-guru.
Anak-anak kelas 1 duduk dengan tas sekolah dan Schultüte-nya

Acara dimulai dengan ibadah penerimaan siswa baru. Ibadah ini menandai pelimpahan berkat untuk anak-anak baru dalam melangkah di perjalanan pendidikan akademisnya.

Sambutan dari kepala sekolah menjadi acara selanjutnya. Sambutan yang santai dan hangat membuat suasana tidak kaku dan jauh dari rasa tegang bagi anak-anak baru. Acara pun menjadi lebih meriah ketika ada pertunjukan singkat dari kakak-kakak kelas. Pertunjukan ini memuat pesan akan pengenalan motto dan filosofi sekolah, seperti keberagamanan, solidaritas dan kerja sama.

Make Yourself at Home

Tiba saatnya anak-anak diperkenalkan pada wali kelas dan teman sekelasnya. Kepala sekolah memanggil satu-persatu nama dan anak yang dipanggil tersebut kemudian meninggalkan tempat duduknya, menuju ke wali kelas dan teman-teman sekelasnya.

Di kelompok belajar Elio, seorang kakak kelas menyambutnya dan dibantu oleh wali kelas, dia menyelipkan pin dengan pita ungu di dadanya. Warna ungu merupakan nama kelompok belajar (kelas) mereka, yaitu "Kelompok Belajar Ungu".

Sistem kelas di sekolah Elio tidak berdasarkan tingkatan, melainkan berdasarkan kelompok belajar. Jadi satu kelas yang berisi sekitar 15 anak, terdiri dari anak-anak kelas 1, kelas 2, kelas 3 dan kelas 4 (sekolah dasar di Jerman hanya sampai kelas 4 atau 4 tahun lamanya).

Wali kelas kemudian membawa anak-anak masuk ke ruangan yang menjadi kelasnya nanti. Sekitar 30 menit anak-anak diajak untuk mengenal ruang kelasnya dan ruangan-ruangan lainnya yang nantinya akan menjadi rumah keduanya. 

Usai Perayaan di Sekolah

Perayaan hari pertama masuk sekolah ditutup dengan foto bersama seluruh murid baru kelas 1 beserta bapak dan ibu guru.

Pesta Belum Usai

Tradisi merayakan hari pertama masuk sekolah belum berakhir ketika perayaan di sekolah selesai. Biasanya setiap keluarga menyelengarakan pesta kecil dengan mengundang saudara, kerabat ataupun teman. 
Dekorasi kejutan yang disiapkan oleh sahabat kami ketika kami masih berada di sekolah

Dalam persiapan mendadak dan ala kadarnya kami pun menyelenggarakan pesta kecil dengan mengundang beberapa teman beserta keluarganya (kami tidak mempunyai keluarga di sini). Kami menyebutnya “Undangan Minum Kopi dan Kue”, karena kue-kue menjadi seguhan utama, walaupun minumannya bukan berarti hanya ada kopi. 

Salah satu kado dari tamu yang juga berbentuk Schultüte

Acara kami ini hanya berlangsung sekitar 2 jam lamanya, dari pukul 15.00 -17.00. Walaupun relatif singkat namun cukup memberi kesan untuk menandai hari besar Elio, memulai perjalanan baru dalam kehidupan pendidikan akademisnya. Di hari Senin kemudian, Elio dan juga anak-anak kelas 1 lainnya, memulai kemandiriannya, tanpa diantar orangtuanya ke pintu kelas, harus menemukan sendiri kelasnya untuk mengawali pelajarannya.




Komentar